Yang Perlu Diketahui tentang Gempa Maroko

Lebih dari 2.000 orang tewas setelah gempa bumi dahsyat melanda negara Maroko di Afrika Utara pada Jumat malam. Ribuan orang terluka.

Gempa tersebut merupakan yang terkuat melanda pusat negara tersebut dalam lebih dari satu abad, dan pusat gempa tidak jauh dari pusat wisata dan ekonomi populer Marrakesh.

Inilah yang perlu diketahui.

Kapan dan Di Mana Gempa Terjadi?

Gempa terjadi sekitar pukul 23.11 waktu setempat. Pusat gempa terletak di pegunungan High Atlas, sekitar 72km barat daya Marrakesh, kota berpenduduk sekitar 840.000 jiwa.

Namun dampaknya terasa sampai ke utara hingga Casablanca, seperti yang ditunjukkan peta ini.

Seberapa Kuat Gempanya?

Gempa tersebut berkekuatan 6,8SR sehingga tergolong gempa kuat. Gempa ini juga menghantam pada kedalaman yang relatif dangkal, sehingga lebih merusak.

Menurut US Geological Survey, gempa sebesar ini jarang terjadi di kawasan ini, namun hal ini bukan sesuatu yang tidak terduga. Laporan tersebut menekankan bahwa sembilan gempa berkekuatan 5 atau lebih besar telah melanda wilayah tersebut sejak tahun 1900, namun tidak satupun yang berkekuatan lebih dari 6.

Gempa tersebut merupakan yang paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960 ketika gempa tersebut menewaskan lebih dari 12.000 orang.

Di Mana Kerusakan Terparahnya?

Lebih dari 300.000 orang telah terkena dampaknya di Marrakesh dan sekitarnya, menurut WHO. Tempat-tempat bersejarah telah rusak, namun daerah yang paling terkena dampaknya adalah daerah yang dekat dengan Pegunungan Atlas.

Saksi mata di kaki pegunungan mengatakan beberapa kota hancur total, dan hampir semua rumah di kawasan desa Asni rusak.

Ratusan orang tewas di provinsi Al Haouz dan hampir 200 orang tewas di kota Taroudant, Maroko barat daya.

Skala pasti gempa masih belum diketahui.

Apa yang Terjadi di Lapangan?

Pekerja darurat dikerahkan ke daerah yang terkena dampak, meskipun beberapa jalan rusak atau tertutup puing-puing. Beberapa desa terpencil di kaki gunung sulit diakses.

Mohammed, 50, dari kota Ouirgane, kehilangan empat anggota keluarganya akibat gempa tersebut. “Saya berhasil keluar dengan selamat bersama kedua anak saya tetapi kehilangan yang lain. Rumah saya hancur,” katanya.

Operasi penyelamatan masih berlangsung. “Kami turun ke jalan bersama pihak berwenang saat mereka mencoba mengeluarkan korban tewas dari reruntuhan. Banyak orang diangkut ke rumah sakit di depan saya. Kami berharap keajaiban dari reruntuhan,” katanya.

Di Marrakesh, beberapa warga bermalam di jalanan karena takut kembali ke rumah mereka. Yang lainnya meninggalkan kota sama sekali. Ada peringatan akan terjadinya gempa susulan.

Pemerintah Maroko mengatakan telah mengaktifkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengatasi gempa tersebut dan mendesak masyarakat untuk menghindari kepanikan.

Raja Mohammed VI dari Maroko memerintahkan pembentukan komisi bantuan untuk mendistribusikan bantuan kepada para penyintas, termasuk anak yatim piatu dan orang-orang yang kehilangan rumah akibat bencana tersebut.

Apa Reaksi Internasional?

Banyak pemimpin dunia yang menyatakan simpati mereka, serta menawarkan dukungan kepada Maroko.

Turki, yang dilanda gempa bumi dahsyat yang menewaskan puluhan ribu orang awal tahun ini, menyatakan siap mengirim 265 personel dan 1.000 tenda ke Maroko untuk mendukung upaya bantuan.

Aljazair, yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Maroko pada tahun 2021 dan menutup wilayah udaranya untuk semua pesawat yang terdaftar di Maroko, mengatakan akan membuka kembali wilayah udaranya untuk bantuan kemanusiaan dan penerbangan medis menuju dan dari negara Arab tersebut.

PBB, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Perancis Emmanuel macron juga menyatakan siap memberikan bantuan.

Banyak pemimpin dunia lainnya, termasuk Perdana Menteri India Narendra Modi di G20, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, telah menyampaikan belasungkawa.