Penumpang Bermalam di Bandara Dublin

Ratusan penumpang yang marah menginap di Bandara Dublin setelah gangguan dalam kontrol lalu lintas udara Inggris berdampak buruk pada seluruh jaringan.
Lebih dari 100 penerbangan ke dan dari Irlandia dibatalkan akibat gangguan yang melumpuhkan sistem komputer National Air Traffic Services (NATS) Inggris selama lebih dari tiga jam pada hari Senin.
Masalah ini tidak hanya berdampak pada penerbangan antara Inggris dan Irlandia tetapi juga penerbangan yang menggunakan wilayah udara Inggris. Ada antrian panjang di meja Ryanair pada Senin malam saat penumpang menunggu untuk berganti penerbangan atau mencari akomodasi di Dublin. Seorang penumpang Ryanair men-tweet bahwa tidak akan ada penerbangan lain untuknya hingga hari Rabu dan dia belum dapat memesan transfer atau menemukan hotel.
Liam Curry, yang terbang ke Izmir di Turki bersama istrinya Bridget dan Liam Jr, mengatakan mereka tiba di bandara pada hari Senin pukul 1 siang untuk penerbangan pukul 16.40. Mereka telah melewati keamanan ketika penerbangan mereka dibatalkan. “Kami seharusnya ditawari hotel dan transportasi oleh SunExpress (perusahaan penerbangan) jika ada penundaan lebih dari empat jam. Semua itu tidak terjadi,” katanya.
“Kami diberi tahu bahwa penerbangan kami besok jam 11 pagi, tapi sekarang menjadi jam 2 siang. Mimpi buruknya adalah setiap penerbangan yang dibatalkan hari ini akan berangkat besok. Bandara ini akan menjadi seperti zona perang besok.”
Empat anggota keluarga West Cork dalam perjalanan ke Izmir mengundurkan diri dan tidur di bandara semalaman. Dua di antaranya dijadwalkan menjalani prosedur medis di resor Turki dan kini dalam keadaan kritis. “Semua ini hanya lelucon,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
“Kami mengantre selama satu setengah jam untuk memasukkan bagasi kami, tapi tidak ada yang memberi tahu kami apapun. Kami telah membayar untuk ruang tunggu tapi tidak bisa masuk ke dalamnya. Kami menghabiskan beberapa jam berkeliling hanya untuk melewati hari. Penumpang lain datang dan mengatakan penerbangan kami dibatalkan. Tak seorangpun dari maskapai penerbangan memberi tahu kami apapun.”
Delapan anggota keluarga besar Gibbons terpaksa memesan penerbangan baru untuk Selasa pagi bersama Aer Lingus. Penerbangan Ryanair mereka ke Malaga dibatalkan karena pesawat yang membawa mereka telantar di Malaga.
Mereka tidak dapat memesan ulang melalui Ryanair karena mereka memesan melalui agen perjalanan. “Ini menyedihkan. Ini pertama kalinya penerbangan ke Malaga dibatalkan sejak bulan Januari.”